Monday, 6 January 2014

GURU PNS JANGAN SEKEDAR NAMA



Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Definisi guru profesionalisme adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Guru yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi–kompetensi: kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
Tugas pokok seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya sebagai aparat negara dan abdi masyarakat di dunia pendidikan adalah :

1. Menyusun Program Pembelajaran yang meliputi :
2. Melaksanakan Program Pembelajaran dengan dilengkapi administrasi sebagai
3. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran meliputi
4. Melaksanakan analisa hasil evaluasi
5. Menyusun dan Melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengajaran atau sekarang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran dan guru  menjadi eksekutif  utama kurikulum. Kegiatan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk  interaksi  antara guru dengan siswa. Siswa memiliki tugas pokok belajar yakni berusaha memperoleh perubahan perilaku atau pencapaian kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajarnya yang diperoleh dalam  berinteraksi dengan lingkungannya

Di dalam etika guru Indonesia dituliskan dengan jelas bahwa guru membimbing murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Etika bagi guru adalah terhadap peserta didiknya, terhadap pekerjaan dan terhadap tempat kerja. Etika tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.

Disiplin adalah suatu perbuatan yang taat, tertib akan aturan serta norma dan kaidah yang berlaku baik dimasyarakat atau ditempat kerja. Disiplin mempunyai tiga macam sifat, yaitu disiplin preventif, disiplin korektif dan disiplin progresif. Disiplin guru diharapkan bisa menerapkan ketiga macam sifat tersebut. 

Mulai tahun 2013, pemerintah akan menggulirkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah atau PP 53/2010 tentang Disiplin PNS dan PP 46/2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. PP 53 tahun 2010 jelas mengatur perilaku disiplin pegawai. Dalam PP 53 tahun 2010, pegawai tak boleh seenaknya melakukan tindakan-tindakan selama melaksanakan pekerjaan.

nah menurut sayaaa

Menjadi seorang Guru ialah tanggung jawab yang sangat besar. Karena dilihat dari tugas seorang guru ialah bukan hanya mengajar namun juga mendidik.memanusiakan manusia, artinya membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya dan memenuhi hakikatnya sebagai manusia. Guru yang bergelar PNS maupun Honorer sebaiknya tidak membeda-bedakan dalam melaksanakan TUPOKSI sebagai Guru. Karena pada dasarnya Guru adalah pekerjaan mulia, dan seharusnya slogan “Guru Tanpa Tanda Jasa” harus tetap diterapkan dalam jiwa kependidikan. Namun perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan hidup slogan tersebut menjadi sebuah kata-kata yang hanya tertiup angin saja. Kenyataannya profesi Guru sebagai ajang mencari kekayaan, seperti yang kita ketahui banyak Guru yang ingin menjadi PNS hanya sebagai nama saja dan yang lebih parah sampai memainkan uang agar dapat menjadi PNS, tetapi setelah menjadi PNS apa kontribusi yang dibuat ? Guru PNS hanya menikmati bunga-bunga rupiah yang diberikan pemerintah tanpa membuat kontribusi nyata untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi.
Maka dari itu untuk seluruh Guru di Indonesia khususnya PNS harus mulai berbenah diri, tidak ada kata terlambat untuk kebaikan. Tingkatkan kualitas kiteria kemampuan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang guru, seperti kiteria kemampuan kepribadian, pedagogik, social, dan professional. Agar tercapainya tujuan dari pendidikan di Indonesia yaitu mencerdaskan masyarakat Indonesia untuk berakhlak mulia, beradab dan berketuhanan yang Maha Esa. Tentunya hal itu bukanlah main-main yang hanya memanfaatkan jabatan PNS untuk topeng kepuasan Id belaka. Guru PNS harus bertanggung jawab atas sumpah jabatan yang dilakukannya.
Kemudian kedisiplinan guru PNS dipertanyakan. Kata disiplin sudah sering didengar namun kata disiplin guru masih cukup jarang didengar. Salah satu hal yang sering dianjurkan oleh pemerintah dengan adanya  Gerakan Disiplin Nasional dimana salah satu yang ada didalamya adalah disiplin mengajar bagi guru. Arti disiplin sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk itulah harus ditanamkan secara terus-menerus supaya disiplin menjadi suatu kebiasaan.
SEMANGAT PERUBAHAN PARA GURU INDONESIA ^^
 



Saturday, 4 January 2014

Peran Lingkungan pada situasi Pendidikan




Heboh Pelajar Situbondo Gelar Arisan Seks Demi Booking PSK
Ghazali Dasuqi – detikSurabaya
Kamis, 6/12/2012
Situbondo - Sekelompok pelajar SMA di Situbondo dikabarkan menggelar arisan tak lazim. Disebut demikian, karena arisan diadakan untuk keperluan pesta seks dengan cara membooking PSK.

Pemenang arisan mendapat kesempatan menikmati uang hasil arisan untuk berkencan dengan PSK yang diinginkan. Arisan seks siswa itu terungkap berdasarkan hasil testimoni atau pengakuan seorang PSK berinisial YL kepada Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Situbondo.

Testimoni itu didapatkan KPA saat melakukan rapid test atau tes cepat HIV/AIDS kepada para wanita penghibur di sejumlah eks lokalisasi di Situbondo.

"Hingga hari ini ada 21 PSK yang terindikasi terjangkit AIDS. Rata-rata berasal dari luar Situbondo. Salah satunya berinisial YL memberikan testimoni mengejutkan itu. Dia mengaku sering dibooking pelajar SMA dari hasil uang arisan," kata anggota KPA Situbondo, Heryawan di kantor Dinas Kesehatan Situbondo, Kamis (6/12/2012).

Ironisnya, dari testimoni YL itu diketahui para pelajar pemenang arisan kerap datang ke lokasi pelacuran untuk membooking PSK dengan tetap mengenakan seragam sekolah. Hanya sesekali di antara pelajar itu menutupi seragamnya dengan memakai jaket. Disebut-sebut ada 6 pelajar yang pernah membooking PSK pemberi testimoni.

"Tetapi, bukan hanya satu PSK yang bersangkutan saja, ada beberapa PSK lain yang katanya juga pernah dibooking pelajar. Sayangnya si PSK tidak bisa menyebutkan pelajar dari SMA mana," lanjut Heryawan.

Pria yang juga Konselor HIV/AIDS Dinkes Situbondo menyebutkan, PSK yang pernah dibooking pelajar dari hasil arisan itu berusia muda, rata-rata dibawah 30 tahun. Sayangnya, Heryawan enggan menyebutkan secara detail tempat mangkal PSK yang biasa dibooking para pelajar dari uang hasil arisan tersebut.

Sementara dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo sendiri mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut. Sekretaris Dispendik Situbondo, Ateng Zaelani mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan tersebut.

"Laporan resmi baik secara tertulis maupun lisan, belum kami terima. Yang masuk ke kami baru informasi. Tapi kami akan serius menindaklanjuti, karena ini bisa merusak pelajar yang notabenenya generasi muda bangsa," tukas Ateng Zaelani saat dihubungi detikSurabaya.com.


Aplikasi lingkungan pada situasi pendidikan dengan kasus diatas

1.     Sekolah

Pada kasus siswa yang mengadakan arisan seks, pasti banyak pihak menyalahkan sekolah karna kasus ini dilakukan dilingkup sekolah. Kurangnya bimbingan atau perhatian pihak sekolah pada perkembangan anak-anak didiknya. Disini sekolah hanya mengajar tidak mendidik. Seharusnya sekolah tidak mengajarkan tentang kurikulum saja tapi juga membentuk sisiwa-siswanya menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat. Kurangnya bimbingan kepada siswa karna di zaman keterbukaan dan akses informatika siswa masa SMA/SMK  dalam keadaan labil, dan memiliki hasrat keingin tahuan yang tinggi. Tetapi dalam kasus ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada sekolah saja, ada juga pengaruh yang mungkin datang dari keluarga dan lingkungan masyarakat siswa tersebut

2.    Keluarga

Kurangnya perhatian atau awasan dari orang tua, kebebesan anak tersebut dalam bergaul, tidak adanya peraturan didalam keluarga. Karna siswa tersebut juga mendapatkan informasi-informasi terkait seksualitas didapat dari televisi dan internet. Disisni orang tua seharusnya lebih kritis dalam arti kritis yang diberikan dengan dasar kasih sayang. Mengetahui dengan siapa anaknya bergaul, apasaja kegiatan dia disekolah dan diluar sekolah, bagaimana sosial anaknya. Dan penanaman nilai agama dari usia dini sangat dibutuhkan untuk menjadi pelindung moral anak tersebut.

3.    Masyarakat

Masyarakat juga terkait dalam masalah diatas. Keadaan lingkungan masyarakat itu sendiri, apabila keadaan lingkungannya baik maka anak tersebut akan terbawa baik, dan apabila buruk maka akan terbawa buruk. Tetapi, itu kembali pada diri siswa tersebut jika ia mempunyai iman maka ia bisa bertahan dan tidak akan terpengaruh pada lingkungan yang buruk.

Terkait dengan nilai sosial, Dalam hubungan sosial anak usia SMA memilih teman yang memiliki kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut interest, sikap, nilai, dan kepribadian. Para pelajar yang melakukan arisan seks tersebut mempunyai pergaulan yang bebas, kecenderungan untuk mengikuti opinI, kebiasaan, dan keinginan orang lain (teman sebaya), mudahnya interaksi yang dilakukan siswa tersebut dengan PSK melalui internet sehingga dengan lingkungan sosial yang seperti itu mendukung siswa untuk melakukan hal tersebut.

Nilai Budaya, budaya mempengaruhi perkembangan anak. Dalam kasus ini budaya yang dimiliki anak sudah terpengaruh pada budaya modern, budaya negara asing yang melakukan freeseks. keterbukaan informasi yang tidak diimbangi dengan pendampingan membuat siswa tersebut mudah terpengaruh dan budaya negatif merusak moral mereka. orang tua dan guru (didaerah atau kota kecil) masih menganggap hal-hal yang menyangkut seksualitas itu tabu untuk dibicarakan.

Nilai Fisik, pada usia setingkat  SMA/SMK siswa tersebut memiliki hasrat ingin tahu yang sangat tinggi, hasrat tersebut mempercepat proses kreatif. Namun dalam kasus semacam arisan seks pelajar, predikat kreatif siswa perlu diberi tanda kutip. Pada siswa laki-laki SMA pertumbuhan fisik ditandai dengan semakin besarnya ukuran testis, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin besar sehingga organ seks semakin matang (lebih matang dari anak SMP). Dengan perkembangan fisik tersebut maka hasrat dan energi mereka tinggi sehingga dengan keterbukaan informasi dan kebebasan akses internet mereka akan mencari sendiri kebutuhan dari informasi yang mereka dapat terkait dengan interaksi dengan PSK.

Kedudukan Anak Dalam Al-Qur’an


1. Anak sebagai Permata Hati

Banyak pasangan suami istri yang ingin mempunyai buah hati setelah pernikahannya. Pasangan tersebut mengharapkan dan berdoa kepada Allah agar diberikan momongan. Dan ketika Allah memberikannya itulah anak sebagai permata hati, sebagai sesuatu yang sangat berharga, rezky Allah yang paling berharga. Karna kehadirannya yang sangat dingnkan dan ditunggu-tunggu. Apalagi seorang ibu, seorang wanita yang mengandung menahan rasa sakit ketika melahirkan. Dan mempertaruhkan nyawanya yang membuat seorang anak sangat berharga dimatanya. Jika anak sedang sakit orang tua sedih, jika anak sedih orang tua lusuh dan takut. Maka dari itu anak sebagai permata hati yang berharga.

2. Anak Sebagai Amanat


Yang namanya amanat harus dijaga, apalagi anak merupakan amanat yang besar dari Allah SWT. Anak sebagai amanat dari Allah harus dijaga dengan baik yaitu dengan cara anak diarahkan kepada kehidupan yang positif dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anaknya, yaitu tanggung jawab membesarkannya, mendidiknya, membina akhlaknya, agamanya dan sebagainya sehingga orang tua dapat mempertanggung jawabkan amanatnya dihadapan Allah SWT.

3. Anak sebagai Musuh

Dalam ayat diatas anak sebagai musuh artinya anak membuat orang tua sakit dan kecewa. Anak sudah berada dijalan yang salah, menentang nilai-nilai agama sehingga dapat menjadi musuh bagi orang tuanya, sang orang tua kecewa dengan anak tersebut. Contohnya anak yang melawan orang tua, membentak, menghamburkan harta orang tuanya, dsb. Anak telah terpengaruh kepada perbuatan maksiat yang menjadi malapetaka bagi orang tuanya. Bukan lagi menjadi kebahagiaan bagi orang tuanya tetapi membuat sengsara orang tuanya.

4. Anak sebagai Ujian

Jika kita sudah berlebihan sayang sama istri, anak, harta, otomatis kita lebih mengutamakan mereka ketimbang ingat kepada Allah. Kita boleh sayang terhadap anak dan istri, tapi sayangnya kita jangan sampai melalaikan perintah Allah. Sekarang banyak orang yang rela melakukan apa aja demi orang yang dia sayang, sampai sampai lupa akan adanya Allah. Jadi intinya bersikap wajarlah terhadap istri dan anak, boleh menyayangi mereka, tapi jangan sampai lalai terhadap Allah. Karena sesungguhnya anak itu hanyalah titipan, jadi perlakukan dia sewajarnya. Kalau dia salah tegurlah. Jangan karena rasa sayangnya kita terhadap mereka, kita luluh terhadap mereka. Dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar. Anak merupakan anugrah bagi orang tua, tetapi anak juga bisa dijadikan ujian bagi orang tua. artinya ujian bagaimana cara orang tua mendidik dan membesarkan anaknya, apakah dengan baik sesuai dengan ajaran Islam atau tidak. Sehingga cara mendidik orang tua tersebut berpengaruh pada perilaku atau pembentukkan pribadi anak. Kesabaran dan keikhlasan orang tua yang dijadikan ujian oleh Allah SWT. Dengan nikmat anak orang tua diuji oleh Allah, apakah orang tua mebina anaknya tersebut kejalan surga/neraka. Semua akan dipertanggung jawabkan.

Thursday, 2 January 2014

Bimbingan Karir “Generasi Muda Siap”




Dalam era globalisasi ini perhatian khusus diberikan pada kualitas tenaga kerja. Sumber daya manusia ini harus dikembangkan untuk menjadi sarana pembangunan sebagai pemikir, perencana, penggerak, pelaksana, dan pendukung pembangunan. “Pendidikan nasional ditugaskan untuk mengembangkan manusia Indonesia, bukan hanya sebagai tujuan pembangunan, tetapi sekaligus sebagai sarana yang memegang kunci sukses atau gagalnya pembangunan itu sendiri” (winkel 2004 : 668) . Pendidikan membantu mempersiapkan generasi muda untuk berpartisipasi dalam usaha pembangunan sebagai tenaga kerja yang penting kerja, tetapi memegang suatu jabatan yang bermakna bagi pembangunan dan sekaligus mengandung potensi untuk mengembangkan dan memperkaya dirinya. 

Belum lagi ketika berbicara tentang ketertinggalan dunia pendidikan dalam mengejar perkembangan dunia kerja yang sangat pesat dalam dekade terakhir ini. Bisa jadi materi pendidikan yang diajarkan sudah tidak lagi relevan dan kontekstual. Memang tidak akan ada habisnya jika kita berbicara tentang perkembangan dunia kerja dengan masalah pendidikan. Tetapi disini juga pendidikan berusaha mempersiapkan peserta didiknya untuk menghadapi dunia kerja sesuai dengan kemampuan dan bakat siswa-siswanya dengan adanya bimbingan karir di sekolah. Bimbingan karir disekolah bisa dilaksanakn dengan pembelajaran kontekstual.

Istiqomah (2009: 30) menyampaikan pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Jadi guru BK dalam memberikan bimbingan karir secara kontekstual yaitu dengan cara memberikan pemahaman secara teori dan praktek tentang dunia kerja / pekerjaan kepada peserta didik. Sehingga siswa dapat memahami dan menerapkannya langsung dengan mudah.  Dengan tujuh komponen pembelajaran siswa yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual yaitu, kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, dan penilaian sebenarnya atau authentic assessment. Seperti yang dikatakan oleh :

Nurhadi (2005: 5) bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan ketujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, dan penilaian sebenarnya atau authentic assessment.

Ketujuh komponen itu bisa kita masukkan dalam metode bimbingan karir yang terdiri dari bimbingan karir kelompok dan bimbingan karir individu. Bimbingan karir kelompok seperti guru BK / pembimbing membuat suatu kelompok belajar yang nanti mendiskusikan tentang karir atau jabatan yang akan diteliti seperti mewawancarai petani, mewawancarai pengusaha tahu dan sebagainya. Kemudian dalam bimbingan karir individu ini bisa dilakukan dengan cara face to face dan lebih rahasia. Disini pembimbing lebih bisa menilai siswa lebih mendalam.

Dalam proses bimbingan karir secara kontekstual diharapkan pembimbing tidak memaksakan kehendak anak dan bersifat demokrasi. Pembimbing juga hendaknya membantu siswa-siswa memahami dan mengenali potensi dirinya apa bakat dan minat yang ada pada dirinya. Dalam memberikan pemahaman dirinya sebaiknya bimbingan karir ini dilakukan bertahap dan berskala. Seperti bimbingan karir di SD pembimbing mengenalkan anak dengan dunia cita-cita misalnya mengenalkan anak seorang dokter, guru, presiden dan sebagainya. Memberikan gambaran apa pekerjaan seorang dokter dan keuntungan-keuntungan. Sehingga anak menggambarkan dunia masa depannya dengan penuh imajinasi dan diharapakan bukan sekedar imajinasi atau bayangan tetapi cita-cita ini di tanam dalam diri siswa. Pada masa SMP ia mulai mengetahui bakat dan minatnya. Pembimbing harus membantu siswa mengembangkan atau memfasilitasi bakat dan minatnya. Merancang masa depannya. kemudian pada masa SMK siswa mulai dibantu untuk terjun langsung atau merasakan langsung cita-cita atau jabatan yang telah diminatinya. Dalam proses bimbingan konseling ini pembimbing juga tidak dapat berdiri sendiri butuh pihak-pihak lain yang bersangkutan seperti kepala sekolah, guru mata pelajaran, orang tua, masyarakat dan lain-lain.

Dengan demikian, sangatlah penting pendidikan formal dalam mempersiapkan generasi muda untuk mengambil tempatnya dalam dunia kerja, melalui bimbingan karir dan pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan disekolah dengan bertahap dan berskala. Dalam memberikan bimbimngan karir pembimbing hendaknya memperhatikan kemampuan peserta didiknya seperti yang dikemukakan oleh Winkel (2004 :668) “...Kemampuan tersebut harus dipupuk melalui usaha-usaha mendampingi perkembangan karir generasi muda suapaya paham akan dirinya sendiri, lingkungan hidupnya serta pengambilan keputusan dan semakin mantap mempersiapkan diri dalam menekuni karirnya.”

Dengan bimbingan karir disekolah diharapkan siswa mampu menjadi sarana pembangunan sebagai pemikir, perencana, penggerak, pelaksana, dan pendukung pembangunan. Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja. Agar masa depan mereka lebih terarah dan terencana. Dan semoga dengan bimbingan karir siswa dapat menggapai cita-cita yang diinginkan, kecakapan, pekerjaan yang layak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

Djumhur dan Moh Surya. 1975. Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah. Bandung : CV Ilmu.